PENGARUH KADAR HARDENER TERHADAP KUALITAS PRODUK PENGECATAN PLASTIK | Author : Siska Titik Dwiyati | Abstract | Full Text | Abstract :Pada penelitian ini dilakukan studi pengaruh kadar hardener isosianat dalam campuran cat poliuretan, terhadap kualitas hasil pengecatan plastik. Variasi komposisi hardener yang ditelitiyaitu antara 2% -20 %. Hasil pengecatan yang telah mengalami curing pada temperature oven 700C selama 30 menit selanjutnya dianalisa dengan uji coating adhesion, polishing resistance dan Hardnes. Dari hasil analisa diperoleh bahwa pada kadar hardener kurang dari 10% terdapat masalah cat pudar dan tergores sedangkan pada kadar hardener 20% terdapat cat yang terkelupas. Kadar hardener yang menghasilkan kualitas lapisan cat yang baik adalah antara 12% -18%. |
| PENGARUH BENTUK KAMPUH TERHADAP KARAKTERISTIKBAJA KARBON RENDAH HASIL PENGELASAN SMAW | Author : Ferry Budhi Susetyo, Agus Dudung, Supria Wiganda, Ahdian Haris, Wahyu Nugroho | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk kampuh terhadap cacat dan kekuatan tarik material baja karbon rendahhasil pengelasan SMAW dengan elektroda AWS E. 7018. Jenis kampuh las yang digunakan adalah kampuh V dan X, penyiapan bahan dengan menggunakan mesin scrap. Variasi arus yang digunakan adalah 140, 150, 160 dan 170 A dengan polaritas DC +. Proses pengelasan dilakukan di laboratorium las Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta, kemudian proses pengujian radiografi di PT. Gamma Hepsi dan proses pengujian tarik dilakukan di B2TKS Puspitek. Dari kedua hasil pengujian tersebut dilakukan analisa supaya didapatkan kesimpulan.Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah: Hasil pengelasan SMAW dengan arus 140 A, 150 A, 160 A dan 170 A yang menggunakan kampuh X mendapatkan nilai tegangan tarik rata-rata yang lebih rendah terhadap spesimen yang menggunakan kampuh V dengan selisih tegangan tarik rata-rata sebesar 35,14 N/mm2. Hal ini terjadi karena pengelasan dengan kampuh X mengalami proses pengelasan di dua sisi pada waktu yang berbeda. Hal ini menyebabkan pada spesimen kampuh X memiliki tegangan tarik terendah karena adanya tegangan sisa yang besar |
| Pembuatan WPS dan PQR API 5L Gr.B untuk Manual SMAWPipe Supply sesuai Standar API (American Petroleum Institute) -1104 | Author : Gunawan Refiadi | Abstract | Full Text | Abstract :Teknologi pengelasan SMAW telah banyak diaplikasikan di Indonesia mulai dari industri mikro, kecil, menengah, hingga skala industri nasional. Akan tetapi, sampai saat ini pemahaman mengenai prosedur las yang diakui secara internasional belum banyak diaplikasikan bahkan cenderung diabaikan, padahal di era MEA 2015 pemahaman mengenai WPS sangat diperlukan agar pekerjaan dapat diakui secara internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesesuaian WPS dan hasil simulasinya pada aplikasi pengelasan pipa penyalur(pipe supply). WPS dan PQR dibuat dengan berdasarkan standar API 1104 untuk dapat diaplikasikan pada pengelasan manual metoda SMAW material API 5L Gr.B. Parameter pengelasan yang dirancang di dalam WPS kemudian disimulasikan dalam bentuk pengelasan coupontest dan hasilnya diuji baik NDT maupun DT. Setelah hasil pengujian dianalisa disimpulkan bahwa WPS yang dibuat telah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan pengelasan pipa penyalur dapat dilakukan berdasarkan WPS yang telah dibuat |
| PENGARUH REDAMAN OLI GETARAN PAKSA DENGAN MASSA UNBALANCESISTEM SATU DERAJAT KEBEBASAN | Author : Ahmad Kholil, Sirojuddin,Moch Banu Harjana | Abstract | Full Text | Abstract :Vibration apparatus sistem satu derajat kebebasan teredam merupakan salah satu alat simulasi uji getaran yang dapat mensimulasikan fenomena getaran sistem massa-pegas-redaman dengan pemaksa unbalance. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi pribadi sistem dan efek redaman pada beberapa massa unbalance terhadap perubahan frekuensi eksitasi. Oli redaman yang digunakan adalah SAE 20 dan 30. Dari hasil pengujian bahwa semakin kental viskositas redaman, semakin besar efek redaman untuk menurunkan amplitudo pada sistem yang bergetar. Dalam pengujian tersebut,diperoleh rasio redaman 0.2435 untuk oli SAE 20 dan 0.4331 untuk oli SAE 30. |
| PENGARUH PENCAMPURAN MINYAK SOLAR DENGAN BIODIESEL PADA NILAI ANGKA SETANA | Author : Pratomo Setyadi, Cahyo Setyo Wibowo | Abstract | Full Text | Abstract :Tersedianya bahan bakar diesel fosil dalam jumlah yang besar dan murah, maka penelitian dan pemakaian minyak nabati sebagai bahan bakar diesel ditinggalkan. Terjadinya krisis suplai minyak bumi pada tahun 1973 menimbulkan kembali perhatian pada pemakaian minyak nabati sebagai bahan bakar diesel dan pada saat ini penelitian telah dilakukan secara intensif olehberbagai lembaga riset dari berbagai penjuru dunia dengan menggunakan konsep dan teknologi yang baru.Ruang lingkup penelitian ini adalah meliputi kajian literatur, pengambilan percontoh bahan bakar minyak diesel (minyak solar) dan biodiesel, pencampuran minyak solar dan biodieseldenganperbandingan 30:70 dan 40:60, pengujian angka setana hasil campuran pada mesin CFR F-5.Dari hasil pengujian yang dilakukan untuk semua percontoh baik itu Biodiesel 100%, Solar 100% atau campurannya sama sekali tidak ada masalah dalam proses pengujian baik itu pada injektor mesin atau filter bahan bakar mada mesin uji, sedangkan untuk nilai angka setana pada campuran 10% (B-10) biodiesel cukup signifikan bisa sampai 2,1;pada campuran 20% (B-20): 0,9; pada campuran 30% (B-30): 0,9 dan seterusnya . Peningkatan angka setana hampir linier sampai 100% biodiesel (B-100), sehingga dapat disimpulkan bahwa Biodiesel sangat bagus untuk campuran bahan bakar minyak diesel/minyak solar sebagai peningkat angka setana/Cetana number booster I dalam pembuatan menuju minyak solar yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. |
| KAJIANDESAIN SISTEM KEMUDI MOBIL LISTRIK 4 RODA 4 PENUMPANG UNTUK LINGKUNGAN KAMPUS | Author : Sony Sukmara | Abstract | Full Text | Abstract :Sarana dan prasarana yang baik sangat erat kaitannya dengan hasil sebuah pekerjaan,hal ini lah yang mendorong untuk menciptakan sebuah alat transportasi mudah dioperasikan, mudah dirawat, tidak berisik dan tidak menimbulkan emisi yang dapat menunjang kegiatan dan mobilitas civitas akademika yang tinggi, sehingga akan menghasilkan hasil yang maksimal. Sebagai wujud kepedulian terhadap masalah polusi di negara Indonesia,maka penulis bermaksud untuk mengkajisebuah konsepkendaraan listrikroda empat dengan kapasitas berpenumpang empat orang yang sekaligus menjadi tonggak perubahan menuju Indonesia hijau lewat kendaraan ramah lingkungan.Metodologi yang digunakan penulis adalah dengan metoda kajian perhitungan desain system kemudi pada kendaraan listrik roda empat yang nyaman dan aman. Perhitungan diawali dengan mengkaji sudut belok kendaraan, kemudian mengkaji steering geometri danbeban yang diterima kemudi.Dari hasil kajian ini dapat disimpulkan bahwa kendaraan listrik roda empat yang di desain ini menggunakan Rack And Pinion dengan sudut roda bagian luar dan bagian dalam masing –masing adalah ??=21,430dan ?0=17,440. Pergeseran rack sebesar 7,47 cm mengakibatkan rasio steering 13, rasio steering ini adalah perbandingan dari hasil pergeseran rack dalam satu putaran dibagi dengan luas roda. Gaya pada rack adalah 2018,48 N, Torsi pada rack adalah sebesar 136,92 Nm dan Gayapada roda kemudi yaitu sebesar 414,9 N |
| Analisis Produk Hasil Kombinasi Proses Pengelasan dan Perlakuan Panas Aluminium 6061 | Author : Yunita Sari | Abstract | Full Text | Abstract :Sering kali di industri suatu komponen atau struktur dari logam aluminium (aluminium alloys) harus mengalami proses manufaktur pengelasan (welding)sebagai salah satu metode penyambungan logam (metal joining) dan perlakuan panas (heat treatment) untuk memperoleh atau mengubah sifat tertentu dari logam tersebut, karena itu perlu dilakukan analisis terhadap kombinasi kedua proses tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kombinasi pengelasan dan perlakuan panas terhadap sifat mekanik (mechanical properties) logam aluminium.Material teknik yang digunakan adalah logam aluminium 6061, proses pengelasan yang dilakukan adalah tungsten inert gas(TIG welding) atau GTAW (Gas Tungsten Arc Welding), proses perlakuan panas yang dilakukan adalah aging (precipitation hardening/ strengthening), pengujian yang dilaksanakan adalah pengujian tarik (tensile/tension test) dan pengujian kekerasan (hardness test). Kekuatan logam rata-rata setelah dilakukan proses pengelasan adalah 28,5 Kgf/mm2artinya logam ini mampu menahan beban hingga sebesar itu tanpa mengalami perpatahan (fracture), sedangkan kekuatan logam lasan setelah dilakukan proses perlakuan panas rata-rata meningkat menjadi 48,7 Kgf/mm2. Secara umum nilai kekerasan logam berbanding lurus dengan kekuatannya sehingga kekerasan logam lasan setelah dilakukan proses perlakuan panas juga meningkat. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa proses perlakuan panas artificial aging pada hasil proses pengelasan logam aluminium secara umum akan meningkatkan sifat mekanik |
| Pengaruh Fraksi Hampa Pada Pipa Sempit Dengan Permukaan Dalam Berbentuk Spiral Terhadap Perpindahan Kalor Dua Fasa Pola Aliran Gelembung | Author : Wardoyo, Supria Wiganda, Arif Wahrudin | Abstract | Full Text | Abstract :Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia meningkat sangat pesat dari tahun 2000 hingga 2010 sebesar 31.376.731 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan konsumsi listrik. Untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik pemerintah membangun berbagai pembangkit listrik, salah satunya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Upaya peningkatan potensi effisiensi PLTU dilakukan dengan meningkatkan koefisien perpindahan kalor dua fasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh debit air, debit udara dan kemiringan pipa terhadap koefisien perpindahan kalor dua fasa pola aliran gelembung. Penelitian ini dilakukan dengan mengalirkan udara dengan debit 20 cm3/menit, 40 cm3/menit dan 60 cm3/menit. Mengalirkan air dengan debit 2 LPM, 4 LPM dan 6 LPM. Peneliti menggunakan pipa tembaga panjang 2.200 mm dengan diameter dalam 14 mm dan diameter luar 16 mm. Pipa tersebut dipanaskan dengan nikelin berdiameter 0,8 mm yang dibuat melingkari pipa sepanjang 2.000 mm. Pada pipa tersebut dipasang 4 buah termokopel untuk membaca suhu yaitu input air, output air, input dinding pipa tembaga, dan output dinding pipa tembaga. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif fraksi hampa pada pipa sempit dengan permukaan dalam berbentuk spiral terhadap terhadap koefisien perpindahan kalor. Pertambahan nilai fraksi hampa menghasilkan gelembung yang jumlahnya lebih banyak, keberadaan permukaan dalam berbentuk spiral mengakibatkan gerakan gelembungsemakin acak dan lebih merata pada permukaan melintang pipa. Dua faktor ini menghasilkan peningkatan koefisien perpindahan kalor. |
|
|